Cerita 'fiktif' ini disusun berdasar
koleksi lagu Caca Handika, di mana setiap judul terdapat link download mp3. Daftar lagu yang akan saya jadikan bahan cerita di bawah ini hanya yang paling populer dan pernah hits, seperti Undangan Palsu, Angka Satu, Mandi Kembang dan sebagainya.
Berikut ini cerita fiktifnya sekaligus link download lagu :
Caca Handika, selain sebagai penyanyi, ternyata mempunyai bakat dalam desainer batik. Saya baru tahu setelah cari informasinya di wikipedia, sebuah web yang sangat terkenal dalam bidang apa saja di mana para user bisa berperan aktif dalam membuat tulisan.
Saya mulai tertarik dengan biografinya setelah sering muncul di layar kaca. Namun bukan sebagai penyanyi atau artis Dangdut !. Ia memiliki peran baru sebagai komedian di salah satu program televisi, Trans TV sebelum akhirnya dibanned oleh KPI pada Juni 2014. Tak mengira dan tak pernah terduga sebelumnya, jika pelantun
Undangan Palsu ini mempunyai bakat sebagai seorang komedian. Sebuah profesi yang menurut saya lebih sulit dari pada penyanyi.
Heran, lantaran saya salah menduga, jika ternyata penyanyi yang juga sukses dengan album keduanya yang berjudul
Mandi Kembang ini memiliki selera humoris yang tinggi. Padahal, jika dilihat dari perangainya, bang Caca tampak kalem dan pendiam. Pertama kali saya lihat di acara tersebut, yaitu ketika pria yang gemar melagukan
Cincin Putih ini menjadi dewan juri untuk kontes-kontesan Dangdut bersama Mansyur S.
Padahal kondisi hati saya waktu itu sedang carut marut akibat masalah asmara, sampai-sampai tak sadar diri harus melakukan salah satu perintah mbah dukun untuk
Bakar Kemenyan agar dia mau kembali lagi ke tangan saya. Namun berkat aksi Caca Handika yang kocak tersebut saya cukup terhibur karenanya, sekalipun tidak menyelesaikan permasalahan asmara tersebut.
Sebenarnya saya tahu kalau yang saya lakukan itu bertentangan dengan ajaran agama yang saya anut. Namun, karena kebodohan saya itulah saya nekat melakukannya, terlebih hal itu sama sekali tidak merubah apapun. Dia tetap pergi menjauh dari kehidupan saya untuk memiliki laki-laki lain. Meski sedih karena saya kini sendiri (tanpa dia lagi), saya hanya berdoa agar apa yang dipilihnya adalah yang terbaik. Meski sekarang harus lebih mandiri, masak sendiri, cuci baju sendiri, tidur sendiri dan pokoknya serba sendiri seperti kata
lagu Angka Satu koleksi Caca Handika, saya harus perlahan-lahan melupakannya.
Banyak sahabat saya dan bahkan
Orang Sekampung yang menyayangkan kejadian asmara yang menimpa saya ini, karena sebelumnya, menurut mereka saya dan dia adalah pasangan ideal yang menjadi teladan di kampung saya. Dan hampir
Semua Tau kalau hubungan saya dan dia sudah dijalin selama puluhan tahun. Tapi kandas begitu saja, mungkin karena saya hanya seorang blogger dan musisi Dangdut yang tak bisa memenuhi tuntutan kebutuhannya kewanitaannya (perhiasan, kosmetik, mobil dll). Dia pergi tanpa pamit dan tak meninggalkan pesan apapun. Barang-barang yang ia milikipun tak tersisa satupun, bahkan
Gantungan Baju yang pernah dibelinya juga dibawa kabur......THE END
Itulah cerita fiktif tentang asmara yang saya alami yang disusun berdasarkan koleksi lagu Caca Handika. Sayapun menulis posting ini sambil mendengarkan salah satu lagunya yang berjudul
Air Mata Bawang, sebuah lagu yang dulu pernah saya pentaskan bersama grup OG. Aljami'ah, ketika masih menjadi Mahasiswa UIN Jogja.
Sekian dulu posting hari ini, jangan lupa karena ini model baru, untuk download koleksi lagunya, silakan klik link berwarna di atas yang saya sesuaikan dengan judulnya. Sekarang saatnya menambah perbendaharaan
lagu-lagu Dangdut Campursari yang masih tergolong sedikit. Semoga bermanfaat dan SAMPAI JUMPA.....