Dangdut nuansa etnik yang dimaksud di sini adalah dalam hal aransemen atau tata musik (alunan nada/irama) yang tersemat dalam lagu-lagu tersebut memiliki sentuhan musik daerah yang ada di Indonesia begitu juga syair atau liriknya didominasi oleh bahasa Indonesia, meskipun terkadang judulnya ada yang menggunakan bahasa daerah. Oleh karenanya, lagu-lagu yang syairnya didominasi oleh bahasa lokal tidak saya kategorikan sebagai lagu Dangdut nuansa etnik meskipun irama musiknya (aransemen) sama seperti Dangdut asli atau cabangnya. Misalnya lagu-lagu popdut Sunda, Tembang Campursari Dangdut, Tarlingdut dan lain-lain. Itu berarti lagu seperi Aku Rapopo, Pokoke Joget, Oplosan dan sejenisnya tidak masuk dalam kategori ini. Begitu juga sebaliknya. Meskipun lagu tersebut tidak berirama Dangdut asli/klasik (misal discodut, house, koplo dll) tetapi aransemennya ada sentuhan musik daerahnya, termasuk dalam kategori ini.
Saya tertarik memposting ini karena saat ini kebanyakan aransemen yang terdapat dalam musik Dangdut tidak lagi memperhatikan unsur-unsur musik etnik yang ada di Indonesia. Sekalipun koplo, tetap saja aransemennya lebih didominasi oleh house atau remix atau disco dan bahasa syair yang digunakan juga bukan bahasa Indonesia. Padahal dulu, banyak aranger-aranger Dangdut yang menyelipkan nuansa etnik dalam aransemennya untuk sebuah lagu yang akan diluncurkannya. Ada yang hanya 10 persen saja dan ada pula yang hampir 80 persen.
Sebenarnya aranger-aranger sekarang yang aransemen musiknya lebih mengandalkan house atau remix plus koplo tetap bisa membubuhi aransemennya dengan nuansa etnik, meskipun hanya sedikit saja. Jadi tidak full house/remix. Misalnya saja seperti Sakitnya Tuh Di Sini yang akan mempunyai nilai tambah jika aransemen musiknya dibubuhi nuansa etnik daerah, meskipun hanya sedikit sentuhan.
Berikut ini contoh daftar lagu-lagu Dangdut yang memiliki nuansa Etnik yang bisa sobat download yang patut kita acungi jempol:
- Bali Tersenyum - Bariah Hamied (Cipt. Denny Albar). Lagu ini pernah mendapat penghargaan sebagai lagu terbaik dalam Lomba Cipta tahun 1991 karena alunan musik dan aransemennya mengangkat musik etnik Bali. Selain itu, tembang ini juga mendapatkan penghargaan internasional.
- 14 Malam - Anies Fitria (Cipt. Endang Kurnia). Lagu ini diaransemen oleh Alik Ababil dalam nuansa etnik sunda yang ditandai oleh permainan gendang Sunda asli dan seruling bernada sunda. Syair dan liriknya pun tetap menggunakan bahasa Indonesia
- Goyang Karawang - Lilis Karlina (Cipt. Sittara & Muchtar B) - Bernuansa Sunda
- Sinden Jaipong - Lilis Karlina - Intro musik diawali oleh solo gendang jaipong
- Gelang Alit - Ikke Nurjanah. Lagu ini diaransemen dalam nuansa etnik Banyuwangi sekitar 80%
- Pantai Kuta - Ayu Soraya (mengandung nuansa etnik Bali)
- Gembala - Rhoma Irama. (Sunda - 90%)
- Duh Engkang - Itje Trisnawati (bernuansa Sunda)
- Reog Ponorogo - Itje Trisnawati (bernuansa jawa)
- Sun Sing Suwe - Ikke Nurjanah (Jawa)
- Nelongso - Evie Tamala (Intronya bernuansa Bali)
- Cinta Ketok Magic - Nita Thalia (Intro bernuansa Jawa)
- Cinta Sabun Mandi - Jaja Miharja (Bernuansa etnik jawa)
- Cinta Parabola - Evie Tamala (Nuansa Sunda)
- Nomor Satu - Ikke Nurjanah (Jawa)
- Pemuda Idaman - - Herlina Effendi (Cirebon/Tarling)
- Ojo Suwe-suwe - Ikke Nurjanah (bernuansa Etnik jawa)
- Bintang Pentas - Dewi Persik ( Bernuansa Sunda di bait akhir)
- Cinta Terisolasi - Lilis Karlina - (Nuansa Banyuwangian)
- Mbah Dukun - Alam (bernuansa Sunda)
Dari 20 lagu di atas, lagu Dangdut etnik yang paling saya suka adalah 14 Malam koleksi Anis Fitria. Salah satu alasannya adalah bahwa 'irama lagu' ini tidak merubah nuansa Dangdut aslinya ketika dinyanyikan, meskipun ada sentuhan Sunda pada bagian intro, interlude dan coda. Diawali dengan permainan biola beraroma sunda, alunan merdu mendayu suara seruling bernada sunda di bagian interlude dan ditutup dengan permainan piano bernada kecapi sunda. Oleh karenanya saya memasukkan lagu ini sebagai salah satu lagu Dangdut dengan permainan solo seruling 'maut' karena begitu indahnya.
Jadi, saya pribadi berharap agar lagu Dangdut saat ini ada (sedikit) sentuhan (lagi) etnik daerah di bagian aransemen musiknya, entah ditempatkan di interlude, intro atau coda, sekalipun irama musik dasarnya adalah Disco, House, Tekno, Remix dan Koplo. Hal ini bertujuan ketika tembang-tembang tersebut mampu merambah ke wilayah Malaysia, Singapura, Brunei, Jepang atau Korea, musik etnik daerah yang ada di Indonesia ikut terangkat. Hal ini sebagai tujuan untuk tetap melestarikan khasanah budaya (musik) nusantara yang semakin lama semakin tenggelam dan kalah bersaing dengan genre musik saat ini, termasuk Discodut, Housedut, Reggaedut, Remixdut dan irama sejenisnya.
Oiya, jika sobat ada usulan tembang-tembang lain yang juga bernuansa etnik lain misalnya Padang, Aceh, Sumatera, Betawi, Dayak (atau kalimantanan), Papua, Sulawesi (Makassar), NTB dan lain-lain, silakan tuliskan di kolom komentar, yang terpenting sesuai dengan kriteria seperti yang sudah saya jelaskan dan saya contohkan di atas. Karena sebagai manusia tentu punya banyak keterbatasan dan kekurangan (termasuk juga lupa) dan juga butuh bantuan orang lain. Sekian posting saya hari ini, semoga bermanfaat !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar